Jakarta sekarang sudah menjadi tujuan konser para penyanyi internasional,bulan-bulan ini berjejer sudah penyanyi kenamaan dunia yang sudah, bahkan ngatri utuk konser di ibu kota negeri kita ini contohnya penyanyi Maher Zain ini.
Penyanyi internasional Maher Zain yang bertajuk Silaturahim untuk Indonesia berlangsung dengan sukses di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/10). Konser dibuka oleh penampilan vokalis grup band Padi, Fadly yang menyanyikan dua buah lagu Kumandang Azan Subuh milik Raihan dan juga lagu We Will Not Go Down (song for Gaza) milik Michael Heart.
Dalam kesempatan itu, Fadly meminta kepada penonton untuk mendoakan Palestina yang masih berada dalam jajahan negara Israel. "Allahu Akbar," teriak Fadly sebelum menyanyikan lagu penyemangat untuk bangsa Palestina itu.
Fadly pun nampak terlihat antusias dan takjub dengan banyaknya penonton menyaksikan konser yang sebelumnya digelar di Surabaya dan Bandung itu. Fadly Padi berekspektasi untuk melihat banyaknya penonton yang memenuhi Istora Senayan. Fadly pun beranggapan kalau penonton yang ramai hanya untuk konser-konser pop dan rock saja.
"Terus terang saya speechless, biasanya band-band pop dan rock penontonnya banyak seperti begini, tapi di sini kita berdzikir dan bershalawat dan bersenang-senang," ujar Fadly.
Usai menyanyikan dua buah lagu, rangkaian konser dilanjutkan dengan penyanyi berdarah Palestina, Irfan Makki. Nuansa Islami begitu kental dalam konser tersebut. Penonton larut dalam lagu-lagu zikir dan shalawat yang dibawakan Maher.
Bukan berarti di konser ini penonton duduk diam, ada kalanya penonton riang semua berdiri berjoget mengikuti lagu berjudul Allah Ya Karo. Lagu bernuansa Timur Tengah dengan irama cepat dan ceria itu dinyanyikan Maher berduet dengan Irfan Makki.
Berbalut jaket kain warna hitam dan topi khasnya, Maher selalu memberikan kesempatan para penonton untuk nyanyi bareng. Hubungan komunikasi antara penonton dan Maher pun layaknya sekelompok orang yang sedang mengaji dan memuja nama Allah. Panggung tanpa sekat pemisah membuat konser Maher begitu intim. Sampai anak kecil naik ke atas panggung dan disambut senyum oleh Maher.
Maher yang selalu posisi dekat bibir panggung tak lupa untuk mengakhiri tembang lagu dengan mengucap terima kasih. Dan dengan ramah mengambil beberapa bingkisan dari penggemar. Saat Fadly muncul dari belakang panggung, histeria penonton kembali terdengar. Mereka sudah menebak lagu paling ditunggu, Insya Allah, akan melantun.
Latar panggung kaya dengan desain khas budaya Islam. Malam itu Maher membawakan lagu-lagu dalam album THANK YOU ALLAH, selain lagu tadi, lagu Always Be There, Ya Nabi Salam Alayka, Thank You Allah, The Choosen One, Baraka Allah Lakuma, For The Rest Of My Life, Hold My Hand, Awaken, Subhana Allah, Open Your Eyes, dan Ya Nabi.
Selain lagu tadi, Maher menyelipkan tembang milik Michael Jakcson berjudul You Are Not Alone. Musisi asal Lebanon peraih 10 platinum Award itu memang napas baru musik Islami. Walaupun dirinya sendiri mengaku bukan seorang yang religius. Tapi dia berhasil menyampaikan pesan moral agama melalui lagu. "Saya ingin bikin musik yang memiliki pesan untuk kebaikan dunia," pungkas Maher.
Mudah-mudahan apa yang jadi pesan dalam lagu-lagu Maher Zain benar-benar terasa oleh semua penggemar,bahkan mungkin semua insan di dunia ini.
0 komentar:
Post a Comment